Banyak orang mempunyai masalah ketika berkenalan dengan orang lain. Bagaimana cara memperkenalkan diri, membuat orang lain merasa tertarik pada kita dan selanjutnya bersedia membina hubungan dengan kita. Ada beberapa tips yang dapat digunakan agar komunikasi kita menjadi lancar dan menyenangkan. Ketika anda memutuskan untuk berkenalan dengan seseorang, sebaiknya konsentrasikan diri anda untuk menarik simpati orang tersebut dengan tutur kata dan suara yang baik, senyuman, bahasa tubuh, etika yang tepat dll. Tampillah sebagai pribadi yang menarik karena pribadi yang menyenangkan membuat orang lain senang berhubungan dengan orang tersebut. Karena anda yang menginginkan orang tersebut mau berkenalan dengan anda, fokuskan perhatian pada orang tersebut. Sebelum mulai berkenalan, ketahui apa yang membuat orang tersebut tertarik. orang tersebut. Hal itu bisa dilakukan dengan cara mencari tahu dari teman, keluarga ataupun dari pandangan sekilas berkaitan dengan penampilannya, gayanya, sikapnya, dll. Bisa juga dilakukan dengan memperhatikan kajian komunikasi berikut ini :
 Biasanya orang tertarik karena adanya kedekatan geografis. Semakin berdekatan orang secara geografis, semakin besar kecenderungan mereka untuk tertarik terhadap satu sama lain. Misalnya bila orang tersebut dari Bandung dan anda dari Bandung, pembahasan tentang hal-hal di kota Bandung (tempat jalan-jalan, makanan, udara, produk dll) akan menyenangkan.
 Orang tertarik bila orang tersebut mempunyai minat serupa. Buss (1985) menemukan bukti kuat bahwa pemilihan pasangan hidup didasarkan atas kemiripan: usia, pendidikan, latar belakang etnik (ras, agama, sse). Ciri-ciri psikologis: kemiripan sikap, pendapat dan pandangan dunia. Hal yang juga berpengaruh adalah Kepribadian, gaya berbusana, tingkat sosio ekonomi, agama, usia, status dsb mempengaruhi perasaan seseorang terhadap orang lain.
 Tunjukkan rasa suka pada orang tersebut karena orang yang anda disukai cenderung membalas dengan menyukai orang yang menyukainya.
 Perubahan penghargaan diri: penelitian menunjukkan ketika penghargaan diri menurun, kebutuhan kita untuk berhubungan dengan orang lain meningkat, dan kita lebih menerima kasih sayang dari orang lain (meskipun sebelumnya tidak tertarik).
 Kondisi yang menimbulkan kecemasan tinggi menghasilkan keinginan yang jauh lebih besar untuk bergabung dengan orang lain daripada konsidi-kondisi yang menimbulkan kecemasan rendah. Misalnya dalam situasi menunggu kereta yang terlambat datang cukup lama, orang cenderung mau berbincang.
Setelah anda memutuskan topik yang anda akan angkat untuk memulai pembicaraan, putuskan juga kesan yang ingin anda buat. Dalam situasi bisnis ketika anda diharapkan tampak profesional namun anda terasa terlalu 'nyantai', akan dipersepsi negatif oleh lawan bicara anda. Orang lain tidak tahu yang ada dalam hati dan pikiran kita, orang hanya tahu tentang orang lain diantaranya dari apa yang dia lihat atau dengar. Jadi, berhati-hatilah dengan ekspresi anda, suara, gerak tubuh termasuk juga suara.
Jaga sikap tubuh anda. Kontak mata langsung sangatlah baik karena tatapan terang-terangan dipersepsi positif. Berlatihlah menatap langsung dengan ramah, respek, percaya diri dan meyakinkan. Tunjukkan minat tulus dan jujur melalui mata ketika berbicara. Hadapkan kepala anda pada orang yang diajak berbicara, jangan menatap orang dengan melirik, karena itu tidak mencerminkan ketulusan.
Ketika berjabat tangan, tunjukkan kesan respek, hangat, dan percaya diri. Berlatihlah jabat tangan yang baik dan mengesankan. Hindari jabat tangan yang sangat kencang, atau jabat tangan dingin seperti ikan basah karena mengesankan 'saya tidak tertarik pada anda'.